Saturday, March 16, 2013

Fa(ke)mily Portrait

Selepas masa kanak-kanak, sesi foto bersama keluarga tak lagi menjadi momen yang bisa saya nikmati. Apa benar, semakin bertambah usia anak, semakin jauh pula ia dari keluarganya?

Hingga kini saya belum menemukan jawabannya. Hanya saja, setiap kali melihat foto keluarga, saya merasa orang-orang di dalam foto tersebut sedang mengenakan topeng; menampilkan yang intim, menyembunyikan yang dingin. Tampak bahagia, tentu. Namun, seperti kata pepatah: “Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu?”

Pengalaman tersebut membawa saya pada pertanyaan: untuk apa sebuah foto keluarga dibuat? “Fa(ke)mily Portrait” merupakan upaya saya untuk memvisualisasikan pertanyaan tersebut.

Fa(ke)mily Portrait


5 comments:

  1. Tergantung hubungan di dalam keluarganya kok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, betul sekali, Zam. Makanya, sejak awal ini kubuat dari sudut pandang personalku--dan mungkin banyak orang lain yang juga mengalami hal serupa. :)

      Delete
  2. Replies
    1. Terima kasih, Afriyani. Kalau pengalamanmu sendiri bagaimana mengenai foto keluarga itu sendiri? :)

      Delete
  3. saya tidak pernah punya foto keluarga...tapi hubungan diantara kami sangat dekat dan erat...meskipun saling terpaut jarak yang jauh.:)

    ReplyDelete