Aku sedang duduk sendirian menunggu pesananku datang, ketika kulihat seorang laki-laki berusia lima puluhan masuk ke warung ini kemudian memesan dua porsi lotek untuk dibawa pulang. Ia minta keduanya dibuat pedas sedang saja serta diberi kerupuk lebih banyak dari porsi biasa. Persis seperti apa yang selalu aku pesan, termasuk pada saat ini. Aku yang sedikit banyak percaya pada reinkarnasi dan hal-hal semacam itu menjadi terusik dengan kehadiran kakek ini. Ia langsung mengingatkanku pada mendiang kakekku. Dulu, ketika aku masih kecil aku tidak terlalu suka makan sayur, padahal jelas itu penting untuk pertumbuhan anak-anak seusiaku. Kakekku punya cara tersendiri untuk membujukku memakan sayur-sayur itu.
Setiap ada kesempatan menjemputku pulang dari sekolah, ia selalu mengajakku mampir ke warung lotek langganannya yang terletak tak jauh dari rumah. Ia membelikanku seporsi lotek yang dibuat pedas sedang saja dengan kerupuk yang banyak, karena ia tahu aku suka pedas dan sangat menyukai kerupuk. Sejak perkenalan pertamaku dengan lotek itulah, entah kenapa sayuran jadi terasa enak bagiku. Lotek dengan rasa bumbu kacang yang sedikit pedas serta kerupuk yang banyak selalu berhasil membuatku lupa akan ke-tidak-enak-an sayuran dan mau memakannya. Saat ini, meskipun kakekku sudah lama meninggal dunia dan warung lotek itu pun sudah tidak ada lagi, serta pacarku sering mencandaiku dengan berkata bahwa baginya lotek mirip dengan makanan ternak, namun lotek tetap menjadi salah satu makanan kesukaanku, makanan yang bisa sedikit mengobati rinduku pada kakek, makanan yang selalu membuatku merasa dekat dengannya.
PS: Jika ternyata kakek bisa membaca tulisanku ini entah bagaimana caranya, aku hanya ingin berkata bahwa aku selalu merindukan kakek. Aku selalu membayangkan perbincangan-perbincangan hangat yang mungkin saja terjadi di antara kita seandainya kakek masih hidup sampai saat ini dan bertemu dengan diriku yang sekarang: diriku yang sehat dan bahagia. Semoga kakek pun bahagia di manapun kakek berada ya, aku sayang padamu, kek :’)
PS: Jika ternyata kakek bisa membaca tulisanku ini entah bagaimana caranya, aku hanya ingin berkata bahwa aku selalu merindukan kakek. Aku selalu membayangkan perbincangan-perbincangan hangat yang mungkin saja terjadi di antara kita seandainya kakek masih hidup sampai saat ini dan bertemu dengan diriku yang sekarang: diriku yang sehat dan bahagia. Semoga kakek pun bahagia di manapun kakek berada ya, aku sayang padamu, kek :’)
*tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi menulis "Makanan dan Kenangan" yang diselenggarakan oleh http://www.kenyangbego.wordpress.com pada bulan Februari 2012.
No comments:
Post a Comment