Monday, May 21, 2012

Ecekepret #1

Saya tidak akan menulis tentang kuliah komunikasi hari ini. Kenapa? Karena saya malas. Beberapa waktu belakangan saya sedang suntuk-suntuknya menjalani hari-hari penuh teori dan kenyataan-kenyataan tidak menyenangkan mengenai berbagai kebijakan jurusan saya yang ajaib. Tiba-tiba saja saya sedang tidak ingin menulis. Dan itu tentu saja bukan masalah besar. Toh ini blog saya, saya tidak memungut bayaran dari orang-orang yang membacanya. Seperti prinsip Pamityang2an Qwerty Radio, kalau tidak sepakat, silakan close tab. Anggap saja hari ini petarungan saya melawan diri saya sendiri sedang dimenangkan oleh diri saya yang lain--bingung ra? Yah, pokoknya, anggap saja hari ini saya yang mencoba konsisten sedang kalah oleh saya yang moody. Tapi paling tidak saya tetap menulis walaupun kemarin saya sempat kena denda satu kali, itu bukan karena saya tidak menulis, melainkan karena saya tidak posting. Bagi saya, saya tetap melakukuan 31 hari menulis, hanya saja saya hanya melakukuan 30 hari memposting. Dan itu tidak penting bagi saya, menulis dan posting jelas dua hal yang berbeda, dan yang saya lakukan adalah 31 hari menulis, sebuah pertarungan dengan diri saya sendiri.

Omong-omong lagi, tadi siang di kelas metode kualitatif saya ngobrol-ngobrol sedikit dengan teman seangkatan saya yang masih selo ngambil teori, kayak saya. Kami membicarakan betapa anehnya jurusan kami, karena dari sekian waktu yang harus ditempuh mahasiswanya untuk menyelesaikan teori, yang ada justru banyak sekali mata kuliah praktik, baik konsentrasi komunikasi strategis maupun media dan jurnalisme. Lalu kenapa syarat kelulusannya adalah skripsi yang mana merupakan sebuah penelitian akademis? Bukan sebuah tugas akhir yang lebih bersifat praktis seperti apa yang telah kita pelajari di kelas-kelas?

Kami berpikir, jika memang posisi jurusan adalah membentuk akademisi, maka sejak awal, di mata kuliah manapun seharusnya porsi tersebut lebih besar dibandingkan praktik. Sehingga kami terbiasa dengan masalah-masalah, terbiasa berjarak dan bersikap kritis dalam melihat sesuatu. Kalau tidak demikian, terang saja ketika teori-teori habis diambil, banyak mahasiswa jurusan yang kebingungan mencari masalah, karena tidak terbiasa kritis dalam melihat sesuatu.

Ah, sudahlah, saya kan sedang tidak ingin menulis hari ini, jadi dicukupkan saja tulisan ecekepret ini. Sekian.


Referensi:
Otak kiri, otak kanan, otak tengah

No comments:

Post a Comment